
Selasa, 02 Maret 2010
Sebuah Pengakuan
Aku hanya bs tersenyum ketika kulihat byk pengingkaran jiwa.walau yg kulihat bgtu byk persamaan namun ternyata g semua bs menerima.walau ku selalu brusaha menilik dr segi positip namun ternyata bgtu byk ketaksamaan dan pola pikir.krn brusaha menjalin persaudaraan melihat dr segi persamaan bkn perbedaan.sgala perbedaan ternyata msh tetap menjadi duri2.walau ada yg bilang perbedaan adl rahmat.walau bgtu dalam laut bs diduga dlmnya ht siapa tau.mgkn sbuah pembelajaran kadang 'diam' it adl kejujuran.dan tdk brusaha membela diri walaupun it benar adanya.cukup sampai dsini jiwa yg bgtu culas.cukup sampai dsini jiwa yg bgtu liar.aku ingin perbaiki it walaupun setitik demi setitik.gmana prasaan kt jikalau kdjujuran tak dihargai sama sekali walau sgala macam cra termasuk menelanjani sgala kekilafan.duh Gusti ternyata br aku sadari sbgtu rapuh rasa dan jiwa ini.ktika tak mampu lg yg dikata dn smua yg kualami aku ingin menangis walaupun hanya sbentar.kataku seni it obat luka.namun unt stuasi dn kondisi yg beda seni yg dibubuhi imaji ternyata hanya akn menodai kejujuran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tulisane kalau bisa jangan disingkat, wel-keruwel, bosen sing nyawang lan moco..hehehe..
BalasHapus